Minggu, 25 September 2016

Permasalahan anak usia 0-12 Bulan

Welcome, Selamat Membaca dan Semoga Bermanfaat

Berikut ini akan dipaparkan apa saja permasalahan yang biasanya terjadi pada anak usia 0-12 bulan, agar anda para orangtua dapat memperkirakan apakah si kecil kesayangan anda sudah melewati ambang toleransi tumbuh-kembang atau tidak. Karena, bukan tidak mungkin kelambatan tumbuh-kembang si kecil merupakan pertanda adanya masalah serius.


Permasalahan yang berkaitan dengan motorik kasar, diantaranya:

  • Belum  sanggup menyelaraskan gerakan
  • Belum dapat menegakkan kepala
  • Belum mahir berguling
  • Belum bisa duduk
  • Belum bisa merangkak
  • Belum bisa berdiri
Permasalahan yang berkaitan dengan motorik halus, diantaranya:
  • Belum bisa meraih dan menggenggam
  • Belum terampil mengkoordinasi tangan kanan dan kiri
Permasalahan yang berkaitan dengan bahasa, diantaranya:
  • Belum mengoceh dan tertawa
  • Belum bisa meraban (babbling)
  • Tidak paham arti kata
  • Belum terampil berbahasa tubuh
  • Tidak menirukan suara-suara
  • Kurang dapat mengekspresikan perasaan
  • Bayi bersifat temperamental
  • Tidak bereaksi pada orang di sekitarnya
Berdasarkan permasalahan tersebut, peran orangtua sebagai pengasuh sangat penting dalam menanggulanginya agar tidak menjadi suatu permasalahan yang lebih serius. Hal-hal sederhana dapat dilakukan orangtua dalam rangka mengatasi permasalahan anak dan mengokohkan ikatan antara anak dengan orangtua. 
1. Bersikap Peka
kepekaan sebagai orangtua tidak muncul sendirinya. Sebagai Ibu atau Ayah anda tidak hanya dapat mengandalkan naluri. Karena jika tidak diasah, naluri pun akan tumpul. Usahakan untuk selalu berada di dekat si kecil jika anda sedang tidak melakukan pekerjaan lain. Dengan demikian, anda berkesempatan lebih mengenal buah hati anda dan mengamati hal-hal kecil yang mungkin saja terlewatkan.
2. Memberi Rasa Aman
kebersamanaan orangtua dengan si kecil merupakan sarana penting dalam membangun sistem komunikasi diantara orangtua anak. Sikap orangtua yang responsif terhadap berbagai kebutuhan anak, baik berupa tangisan atau ocehannya, ditangkap anak sebagai wujud pemahaman orangtua terhadap kebutuhannya. Pemahaman terhadap anak ini pada dasarnya berhubungan langsung dengan perkembangan rasa percaya si kecil pada orangtua, yang berlanjut akan menumbuhkan rasa aman dalam dirinya
3. Menyiapkan Lingkungan Belajar yang Baik
hal yang perlu diperhatikan ketika menjalankan peran ini antara lain adalah menyediakan kesempatan dan sarana bermain yang baik pada si kecil demi mendukung proses tumbuh-kembangnya. Tentu saja, tidak hanya kesempatan yang diutamakan melainkan juga jaminan bahwa si kecil akan terbebas dari berbagai bahaya ketika ia sedang bermain sambil belajar.
4. Menjadi Teman Bermain
anak belajar melalui bermain, dan hal ini telah dilakukannya sejak bayi. 'Mainan' kesayangannya pada masa bayi adalah anda, ayah dan ibunya. Anda hanya perlu meluangkan sedikit waktu dan membawa kegembiraan dalam mimik dan suara anda sehingga si kecil dapat mengenali anda sebagai orangtua terkasihnya dan segera asyik menikmatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar