Kamis, 06 Oktober 2016

Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

Welcome, Selamat Membaca dan Semoga Bermanfaat


Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu - bisa diukur dengan ukuran berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan tulang. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. 
Pertumbuhan :
-perubahan fisik
-peningkatan jumlah sel
-ukuran
-kuantitatif
-tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
-pola bervariasi
Perkembangan :
-kualitatif
-maturation
-sistematis, progresif dan berkesinambungan
Ciri-ciri tumbuh kembang
-perubahan dalam aspek fisik dan psikis
-perubahan dalam proporsi
-Hilangnya tanda-tanda yang lama
-Munculnya tanda-tanda baru

Prinsip-prinsip pertumbuhan perkembangan
-proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
-pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
-variasi waktu muncul, lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh kembang
-mempunyai ciri khas
-Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
-Cephalocaudal: dari kepala ke ekor
-Proximodistal: dari pusat tubuh ke tepi tubuh
-perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
-perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
-perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

1. Faktor genetik

-faktor keturunan -- masa konsepsi
-bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
-menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
-Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

2. Faktor eksternal / lingkungan
-mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
-faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Faktor eksternal meliputi

a. keluarga

nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku

b. Kelompok teman sebaya

lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga/kelompok; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

c. Pengalaman hidup

pengalaman hidup dan proses pembelajaran membuat individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari. Tahapan proses pembelajaran:
-mengenali kebutuhan
-penguasaan ketrampilan
-menjalankan tugas
-integrasi ke dalam seluruh fungsi
-mengembangkan penampilan perilaku yang efektif

d. Kesehatan

-Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu.
-Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin).
-Nutrisi adekuat ---- perkembangan optimal.
-Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga.
-Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu.

e. Lingkungan tempat tinggal

Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi.

Minggu, 25 September 2016

Permasalahan anak usia 0-12 Bulan

Welcome, Selamat Membaca dan Semoga Bermanfaat

Berikut ini akan dipaparkan apa saja permasalahan yang biasanya terjadi pada anak usia 0-12 bulan, agar anda para orangtua dapat memperkirakan apakah si kecil kesayangan anda sudah melewati ambang toleransi tumbuh-kembang atau tidak. Karena, bukan tidak mungkin kelambatan tumbuh-kembang si kecil merupakan pertanda adanya masalah serius.


Permasalahan yang berkaitan dengan motorik kasar, diantaranya:

  • Belum  sanggup menyelaraskan gerakan
  • Belum dapat menegakkan kepala
  • Belum mahir berguling
  • Belum bisa duduk
  • Belum bisa merangkak
  • Belum bisa berdiri
Permasalahan yang berkaitan dengan motorik halus, diantaranya:
  • Belum bisa meraih dan menggenggam
  • Belum terampil mengkoordinasi tangan kanan dan kiri
Permasalahan yang berkaitan dengan bahasa, diantaranya:
  • Belum mengoceh dan tertawa
  • Belum bisa meraban (babbling)
  • Tidak paham arti kata
  • Belum terampil berbahasa tubuh
  • Tidak menirukan suara-suara
  • Kurang dapat mengekspresikan perasaan
  • Bayi bersifat temperamental
  • Tidak bereaksi pada orang di sekitarnya
Berdasarkan permasalahan tersebut, peran orangtua sebagai pengasuh sangat penting dalam menanggulanginya agar tidak menjadi suatu permasalahan yang lebih serius. Hal-hal sederhana dapat dilakukan orangtua dalam rangka mengatasi permasalahan anak dan mengokohkan ikatan antara anak dengan orangtua. 
1. Bersikap Peka
kepekaan sebagai orangtua tidak muncul sendirinya. Sebagai Ibu atau Ayah anda tidak hanya dapat mengandalkan naluri. Karena jika tidak diasah, naluri pun akan tumpul. Usahakan untuk selalu berada di dekat si kecil jika anda sedang tidak melakukan pekerjaan lain. Dengan demikian, anda berkesempatan lebih mengenal buah hati anda dan mengamati hal-hal kecil yang mungkin saja terlewatkan.
2. Memberi Rasa Aman
kebersamanaan orangtua dengan si kecil merupakan sarana penting dalam membangun sistem komunikasi diantara orangtua anak. Sikap orangtua yang responsif terhadap berbagai kebutuhan anak, baik berupa tangisan atau ocehannya, ditangkap anak sebagai wujud pemahaman orangtua terhadap kebutuhannya. Pemahaman terhadap anak ini pada dasarnya berhubungan langsung dengan perkembangan rasa percaya si kecil pada orangtua, yang berlanjut akan menumbuhkan rasa aman dalam dirinya
3. Menyiapkan Lingkungan Belajar yang Baik
hal yang perlu diperhatikan ketika menjalankan peran ini antara lain adalah menyediakan kesempatan dan sarana bermain yang baik pada si kecil demi mendukung proses tumbuh-kembangnya. Tentu saja, tidak hanya kesempatan yang diutamakan melainkan juga jaminan bahwa si kecil akan terbebas dari berbagai bahaya ketika ia sedang bermain sambil belajar.
4. Menjadi Teman Bermain
anak belajar melalui bermain, dan hal ini telah dilakukannya sejak bayi. 'Mainan' kesayangannya pada masa bayi adalah anda, ayah dan ibunya. Anda hanya perlu meluangkan sedikit waktu dan membawa kegembiraan dalam mimik dan suara anda sehingga si kecil dapat mengenali anda sebagai orangtua terkasihnya dan segera asyik menikmatinya.

Sabtu, 24 September 2016

Perkembangan Fisik Motorik Tiap Anak Berbeda

Secara umum, proses perkembangan anak berjalan alamiah dan ditandai dengan pola dan karakteristik yang sedikit banyak bisa diramalkan. Misalnya, di usia kira-kira 3 bulan, umumnya bayi sudah bisa mengangkat kepalanya. Pada usia sekitar 8 bulan, bayi sudah mulai belajar duduk sendiri. Namun begitu, masing-masing anak memiliki waktu "kematangannya" sendiri untuk bisa menguasai suatu ketrampilan tertentu.

Memang seringkali muncul pertanyaan dari orangtua, "bagaimana bila anak saya yang berusia kira-kira 14 bulan belum bisa berjalan? Apakah ia mengalami keterlambatan?". Selain itu, berbagai pertanyaan seputar bayi yang lahir prematur juga kerap muncul. Bayi-bayi prematur lahir terlalu cepat dan tentunya memiliki proses kematangan yang berbeda dengan bayi lahir cukup bulan. Pertanyaannya, "Apakah patokan-patokan tumbuh kembang itu juga berlaku untuk mereka?" Kapan seorang anak dikatakan terlambat mencapai kemampuan atau ketrampilan tertentu?

Untuk itulah kecermatan orangtua diperlukan untuk mengamati apakah kemampuan atau ketrampilan tertentu belum bisa dilakukan si kecil sampai batas rentang usia seharusnya. Orangtua perlu menelusuri mengapa hal itu terjadi. Biasanya, orangtua yang merasa menghadapi masalah seputar perkembangan anak, akan berbagi cerita dengan orangtua lain, kakak, guru anak di sekolah atau kenalan lain yang dianggap lebih berpengalaman dalam mengatasi permasalahan anak. Jangan pernah lupa bahwa perkembangan setiap anak berbeda, ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa dipengaruhi oleh gen (pembawaan), gizi anak, faktor lingkungan, adanya suatu penyakit,
dll.

Jangan lupa Share jika informasi ini bermanfaat :)

Peran Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak

Pengetahuan tentang proses tumbuh kembang anak serta keterlibatan orang tua pada hal-hal yang dilakukan anak, merupakan modal bagi orang tua untuk bisa mengetari hal-hal yang tidak semestinya terjadi pada buah hatinya. Pengetahuan ini akan membuat orang tua lebih peka dan lebih tanggap, sehingga dapat melakukan tindakan yang diperlukan sedini mungkin.


Di awal-awal anak menapaki kehidupannya di dunia, ia membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik, mental, maupun sosial. orang pertama yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhannya itu tentulah ibu dan ayahnya. Ibu dan ayah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anak secara tepat, sekaligus tanggap bila ada hal-hal negatif, seperti keterlambatan dalam perkembangan atau gangguan pada kesehatan, yang terjadi pada sang anak.

Memang pada kenyataanya, orangtua harus menyediakan diri sebagai sumber rasa aman dan nyaman bagi si kecil yang sedang resah atau takut. Misalnya ketika anak sedang sakit atau mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Di samping itu, orangtua juga selayaknya dapat menciptakan lingkungan belajar dengan menyediakan mainan serta pengalaman yang tepat, membantu anak saat mengalami kesulitan dan butuh bantuan, bermain, bercakap-cakap dan bernyanyi bersama anak.

Mengingat proses tumbuh kembang anak tidak selalu berjalan mulus, orangtua diharapkan menjadi orang pertama yang mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada anaknya. Dalam menjalani perannya itu, orangtua perlu waspada, namun tidak perlu panik ketika menghadapi misalnya suara tangisan bayi yang begitu lemah, bayi tidak mampu menghisap, atau bayi tidak bereaksi terhadap cahaya dan suara. Sebagai orang tua langkah pertama agar tidak panik namun tetap waspada ketika menghadapi masalah tumbuh kembang anak, adalah memiliki pengetahuan mengenai tahap-tahap tumbuh kembang balita.